Saturday, November 20, 2010

Kejadian Deja Vu

Sering kali kita merasa pernah merasa mengalami kejadian yang sama, padahal sebelumnya kita belum pernah mengalaminya. Kejadian itu disebut Deja Vu. Apa itu Deja Vu?





Déjà vu berasal dari salah saru kata atau frasa bahasa Perancis yang artinya adalah“pernah melihat”. Maksudnya, seseorang mengalami suatu pengalaman yang dirasakan olehnya pernah dialami sebelumnya.
Venomena ini (Deja vu) pertama kali ditemukan dan diungkapkan oleh seorang ilmuwan Perancis yang bernama Emile Boirac yang telah mempelajarinya pada tahun (1851-1917)  dan dibukukan yang berjudul “L’Avenir des sciences Psychiques” yang ditulisnya pada saat dia mengenyam pendidikan di University of Chicago.
Definisi déjà vu secara ilmu kejiwaan, menurut Dr. Vernon Neppe MD, PhD, Direktur Pacific Neuropsychiatric Institute (PNI), adalah pengaruh subjektif mengenai anggapan adanya kesamaan pengalaman saat ini dengan masa lalu yang sulit dijelaskan. Sedangkan James Lampinen, profesor psikologi dari University of Arkansas mendefinisikan déjà vu sebagai perasaan begitu kuat mengenai adanya kesamaan global yang terjadi pada situasi baru. Kesamaan pengalaman dalam déjà vu ini bersifat keseluruhan, hingga setiap detail terkecil, mirip sekali dengan yang pernah dialami seseorang di masa lampau. Tapi pengalaman ini selalu disertai dengan perasaan tidak nyata.
Pengalaman déjà vu biasanya dibarengi dengan perasaan “sudah kenal” atau “sudah tahu” atau merasa “sudah pernah mengalami”. Sering kali déjà vu menjadi pengalaman yang kurang menyenangkan karena manusia seperti dipaksa secara tidak sengaja untuk menyaksikan potongan film kehidupannya yang mungkin menyeramkan, ganjil, atau bahkan tidak masuk akal. Biasanya pengalaman ini berhubungan dengan mimpi walaupun dibeberapa kasus secara jelas pengalaman ini “pernah benar terjadi sebelumnya”.
Déjà vu ini memiliki beberapa variasi, yaitu:
  1. Déjà vecu yang artinya pernah mengalami
  2. Déjà senti yang artinya memikirkannya
  3. Déjà visite yang artinya mengunjunginya
Ada juga tipe déjà vu, yaitu:
  1. Déjà vu yang berkaitan dengan kehidupan pribadi (life déjà vu)
  2. Déjà vu yang berkaitan dengan perasaan (sense / feeling déjà vu)
  3. Déjà vu yang berkaitan dengan tempat (place déjà vu)
  4. Kombinasi dari ketiga gejala déjà vu tersebut, dimana seseorang merasa pernah hidup sebagai orang lain di suatu tempat dan waktu yang sama, bahkan merasakan perasaan yang sama pula.
Dari beberapa variasi dan tipe déjà vu diatas, maka dapat ditarik hubungan bahwa:
  • Déjà vecu merupakan déjà vu yang berkaitan dengan kehidupan pribadi (life déjà vu)
  • Déjà senti merupakan déjà vu yang berkaitan dengan perasaan (sense / feeling déjà vu)
  • Déjà visite merupakan déjà vu yang berkaitan dengan tempat (place déjà vu)
Terkadang déjà vu juga diuraikan seperti perasaan yang telah melihat atau mengalami sesuatu sebelum ketika orang yang mengalami hal tersebut mengetahui kapan dia pernah melakukannya. Namun déjà vu disalahgunakan sebagai suatu pengalaman precognitive, perasaan pernah mengalami sesuatu dan mengetahui persisnya apa yang akan terjadi berikutnya, dan itu terjadi.
Suatu hal yang penting dari déjà vu adalah mengalami sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sedangkan suatu hal yang penting dari precognitive adalah menunjukkan sesuatu yang akan terjadi di masa depan, namun bukan suatu hal yang pernah dilakukan atau dilihat di masa depan.

No comments:

Post a Comment

Happy Independence Day, Indonesia! ♥

Bangun pagi, gak sadar kalau udah tanggal 17 Agustus. Iya nih, ntah napa aku masih gak nyangka beneran kalau udah di bulan Agustus sampe sek...